CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

08 Oktober 2008

Ruang Hiper: Aneh Tapi Nyata

Steven Weinberg, seorang fisikawan Yahudi-AS dan ikut meraih Hadiah Nobel dalam Ilmu Fisika 1979, mengatakan ilmu fisika teoritis tampak makin mirip rekaan ilmiah (science fiction). Ilmu fisika yang dia maksudkan mencakup teori tentang ruang hiper (hyperspace).

Ruang hiper ini sudah diciptakan kembali melalui beberapa film dan novel rekaan ilmiah. Ia diperkirakan tersirat dalam beberapa kisah alkitabiah yang lazimnya disebut “mujizat-mujizat”. Ia menunjukkan keanehan yang membingungkan dan menantang logika sehari-hari dalam ilmu fisika tentang kuantum, dalam konsep tentang dunia paralel, dan dekoherens. Meskipun demikian, teori tentang ruang hiper menjadi suatu cabang yang sah dari ilmu fisika modern.

Film-film rekaan ilmiah yang memeragakan secara audiovisual, dramatik, dan imajinatif ruang hiper adalah film-film yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Yang terkenal mencakup Star Wars, Star Trek, Back to the Future (I, II, dan III), Time Machine, Gliders, Matrix Reloaded, dan Babylon 5.

Dua dari sekian novel tentang ruang hiper diperikan dua orang pengarang Inggris. Alice’s Adventures in Wonderland karya Lewis Caroll adalah suatu dongeng modern untuk anak-anak. Dongeng ini merupakan penerapan teori ilmu fisika modern tentang ruang hiper. Alice, gadis kecil dan tokoh utama dongeng modern ini, sebenarnya jatuh melalui ruang hiper yang digali seekor kelinci sebagai rumahnya. Alice lalu melangkah melewati sebuah cermin dan memasuki tanah ajaib. The Invisible Man karya H.G. Wells merupakan suatu novel yang menerapkan dimensi keempat, suatu konsep ilmu fisika teoritis tentang ruang hiper. Tokoh utamanya, seorang lelaki, mampu menjadi tidak tampak bagi orang lain karena dia berada dalam suatu dunia empat dimensi, dunia yang dibentuk oleh ukuran panjang, lebar, tinggi atau dalam ditambah suatu dimensi ekstra.

Beberapa kisah alkitabiah pun diduga memerikan ruang hiper. Di antaranya, kisah tentang Belsyazar.

Raja Belsyazar dari Babilonia kuno (wafat Oktober 539 s.M.) diperkirakan sudah menyaksikan suatu kejadian dari ruang hiper. Dia tiba-tiba melihat punggung tangan dan jari-jari yang menulis pada kapur dinding istananya. Alih-alih melihat seluruh tubuh sosok yang menulis itu, sang raja hanya melihat bagian kecil dari seluruh tubuh itu. Itu suatu insiden yang sangat menakutkan dan menggoncangkannya.

Selain dalam rekaan ilmiah dan Alkitab, ruang hiper sudah dikembangkan melalui komputer canggih. Suatu artikel dalam Science Daily Magazine terbitan 14 Desember 1998 menjelaskan tentang suatu komputer 4D yang diciptakan di Amerika Serikat. Komputer ini mampu menciptakan lingkungan 4 dimensi spasial, suatu penerapan dari teori ilmu fisika tentang ruang hiper. Komputer 4D ini membingungkan mata yang tidak terlatih dan mendemonstrasikan berbagai tampilan yang begitu membingungkan sehingga para guru menasihati murid-murid yang datang menyaksikannya agar mengabaikannya.

Teori tentang ruang hiper menimbulkan juga gagasan tentang penerbangan ruang angkasa di masa depan yang mampu menembus dimensi di luar dimensi dunia kita sehari-hari. Kita, manusia, diciptakan dengan kemampuan untuk mengalami dunia tridimensional (panjang, lebar, tinggi atau dalam) ditambah waktu. Ruang-waktu yang kita alami sehari-hari dengan demikian bersifat caturdimensional (four-dimensional). Tapi teori tentang ruang hiper mengatakan alam semesta kita punya lebih dari empat dimensi; ada sepuluh dimensi, bahkan lebih dari itu. Untuk menembus ruang angkasa saddimensional (six-dimensional), para ahli penerbangan ruang angkasa masa depan akan menciptakan kapal ruang angkasa yang memakai propulsi mesin hiper untuk menembus alam semesta saddimensional. Kecepatan yang akan dicapai? Beberapa kali lebih cepat dari kecepatan cahaya, unsur paling cepat – sekitar 300.000 kilometer per detik – di alam semesta sejauh ini!

Lalu, realitas macam apakah yang akan ditemukan mereka yang menumpang kapal ruang angkasa tadi? Alam semesta paralel. Alam semesta kita bukan satu-satunya yang ada di luar sana. Ada juga alam semesta lain yang ada sejajar dengan alam semesta kita. Ini berarti dunia kita punya “salinan-salinan” lain di alam semesta paralel. Kakek, nenek, ayah, ibu, saudara, kerabat, atau teman kita yang mati di dunia kita bisa saja hidup di dunia paralel yang lain!

Seperti kebingungan mereka yang menyaksikan komputer 4D tadi, kita pun menemukan melalui teori tentang ruang hiper keanehannya. Ini secara khusus bisa kita amati dalam ilmu fisika tentang kuantum, ilmu yang mengkhususkan diri pada forsa-forsa (forces) dalam partikel-partikel atomik dan subatomik. Para ilmuwan teori kuantum menemukan secara mengejutkan melalui suatu percobaan bahwa satu atom yang ditembakkan melalui satu dari dua celah yang berdampingan bisa mendarat di dua tempat sekaligus pada layar di belakang celah untuk menembaknya! Bagaimana mungkin satu benda bisa hadir pada dua tempat sekaligus? Ini melawan logika sehari-hari. Aneh tapi nyata.

Berdasarkan sifat atom tunggal yang mampu berada pada dua tempat sekaligus dan sepertinya saling mengetahui posisi masing-masing, entah berdekatan sekian milimeter atau berjauhan miliaran kilometer, Amerika Serikat, menurut suatu sumber, berencana mengembangkan suatu radar revolusioner yang berbeda dengan radar klasik. Itulah radar kuantum. Kalau nanti dipakai, radar ini akan mirip suatu teknologi canggih yang mahatahu. Ia, misalnya, mampu mendeteksi teroris mana pun di dunia yang bersembunyi di gua-gua batu, di hutan rimba, di dalam rumah atau gedung, di dalam laut – di mana saja mereka bersembunyi!

Radar klasik adalah suatu sistem yang memanfaatkan gelombang radio untuk menemukan posisi dan gerak benda-benda, seperti pesawat terbang dan kapal, ketika benda-benda itu tidak bisa dilihat. Radar ini punya keterbatasan, di antaranya, ia tidak bisa mendeteksi benda-benda di dalam gua-gua batu, di dalam tanah, dan di dalam laut.

Beda halnya dengan radar kuantum. Radar ini bisa melihat menembus apa pun, dari bangunan sampai dengan bumi yang padat. Perusahaan Lockheed Martin, suatu kontraktor utama pertahanan Amerika Serikat, sudah merancang dan mematenkan suatu pemindai (scanner) berdasarkan suatu asas kuantum yang secara teknis disebut entanglement. Padanan Indonesia sehari-hari dari istilah Inggris ini adalah “belitan”. Dalam kasus atom tunggal yang bisa berada pada dua tempat sekaligus, kehadiran salah satu ketika “dibutuhkan” yang lain bisa dibayangkan sebagai hasil belitan dari satu pada yang lainnya. Ini suatu konsep yang aneh, bahkan berdasarkan standar aneh dunia kuantum sekalipun. Konsep ini menyatakan bahwa radar kuantum bisa menembus pertahanan apa pun, untuk mengenali senjata-senjata tersembunyi dan bom-bom pinggir jalan dari jarak ratusan kilometer. Kemampuan super canggih ini dimungkinkan oleh penerapan asas belitan tadi. Belitan kuantum mengatakan dua partikel bisa digabungkan atau dibelitkan supaya apa pun yang terjadi pada satu partikel harus terjadi juga pada mitranya, sekalipun kedua-duanya berada pada jarak yang sangat jauh. Kata seorang pejabat Lockheed Martin, “Radar kuantum mampu menyediakan informasi tentang sasaran yang tidak bisa disediakan oleh sistem radar klasik.”

Keanehan realitas pada tingkat subatomik menimbulkan suatu konsep ilmu fisika lain yang menghantam logika sehari-hari. Dalam skalanya yang paling kecil seperti ini, realitas dipercaya adalah hasil ciptaan pengamatan kita! Dalam ilmu fisika Newtonian, realitas berisi kepercayaan pada kepastian. Kalau sebatang pohon tumbang di hutan, ia memang tumbang; tidak perlu ada saksi mata tentang peristiwa ini. Tapi teori kuantum menunjukkan realitas yang berbeda. Sebelum Anda memandang pohon itu, ia bisa dalam kondisi apa pun. Ia bisa dibakar, dijadikan kayu bakar, ia bisa hangus. Ia bisa berada dalam sejumlah yang tak terkira dari keadaan apa pun yang bisa timbul. Tapi begitu Anda memandangnya, ia muncul dan berada sebagai pohon. Dipercaya “pengamatan menciptakan alam semesta”!

Konsep tentang adanya banyak dunia di luar dunia kita disebut dekoherens dalam mekanika kuantum, istilah lain untuk ilmu fisika kuantum. Ini adalah teori tentang banyak dunia yang terjadi karena pengamatan kita! Menurut teori ini, alam semesta terbelah setiap kali kita mengamatinya! Jadi, dunia pun terbelah setiap kali kita mengamatinya. Ini mengakibatkan timbulnya banyak alam semesta dan dunia. Ini berarti seseorang bisa hidup di suatu dunia tapi sekaligus mati di dunia lain, atau sebaliknya. Dalam realitas banyak dunia, tidak benar seseorang entah mati entah hidup. Yang benar adalah seseorang mati dan hidup sekaligus!

Kalau nanti terbukti benar dan diterapkan untuk kehidupan manusia, ilmu fisika tentang ruang hiper bukan saja akan menjungkirbalikkan konsep kita tentang realitas tridimensional kita (ditambah waktu). Ia pun akan meniadakan berbagai hukum logika yang mendasari kebenaran duniawi kita sejauh ini. Salah satu yang kita terima sebagai benar adalah sesuatu atau seseorang tidak mungkin mengalami dua keadaan sekaligus. Dia entah mengalami suatu keadaan atau mengalami keadaan lain; dia entah hidup atau mati. Tapi dalam ruang hiper, khususnya dunia kuantum, seseorang bisa ada dalam dua keadaan yang berbeda sekaligus; dia, karena itu, bisa hidup dan mati sekaligus dan bisa ada di dua dunia sekaligus!

Teori tentang ruang hiper memang adalah salah satu revolusi konseptual dalam ilmu fisika teoritis menjelang akhir abad ke-20 dan pada awal abad ke-21. Disadari bahwa ruang hiper mungkin adalah kunci untuk membuka rahasia-rahasia dari alam semesta dan Penciptaan itu sendiri.

Teori tentang ruang hiper karena itu sering disebut ruang berdimensi lebih “tinggi”. Secara ringkas, ruang ini memiliki dimensi-dimensi tambahan yang ada di luar empat dimensi yang sudah diterima umum: ruang – panjang, lebar, tinggi atau dalam – ditambah waktu. Teori tentang ruang hiper adalah suatu rangkaian kesatuan ruang dan waktu hiper yang di atas kertas dipandang ada. Diduga rangkaian kesatuan ini memungkinkan gerak (motion) dan komunikasi mencapai kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya, unsur tercepat dalam ruang hampa di alam semesta, yaitu sekitar 300.000 kilometer per detik!

Para pakar ilmu fisika teoritis modern tentang ruang hiper mengatakan dimensi ketiga ditambah waktu terlalu kecil untuk mencakup realitas yang sangat luas dan dalam yang masih tersembunyi “di luar sana.” Untuk mampu memahami realitas yang masih tersembunyi itu, mereka mengemukakan teori tentang ruang hiper.

Teori tentang ruang hiper belum dibuktikan melalui percobaan-percobaan ilmiah. Sesungguhnya, teori ini sulit sekali dibuktikan di laboratorium. Akan tetapi, teori ini tak pelak sudah mengubah pandangan ilmiah tentang ilmu fisika modern. Ia sudah menghasilkan sekitar 5.000 makalah riset dalam kesusastraan ilmiah. Selain itu, lebih dari 200 konferensi internasional sudah disponsori untuk menjelajahi konsekuensi-konsekuensi dari dimensi-dimensi lebih tinggi dari teori ruang hiper.

Meskipun belum bisa dibuktikan melalui eksperimen-eksperimen, teori tentang ruang hiper sudah dimantapkan sebagai suatu cabang yang sah dari ilmu fisika modern. Cabang ini akan makin berkembang di masa depan.

Sebagai makhluk tridimensional, kita tidak bisa melihat ruang hiper, ruang dengan dimensi ekstra. Ia seperti dunia kita: meskipun berbentuk bola, dunia kita tampak datar bagi kita. Jadi, ruang hiper hanya bisa kita lihat begitu kita memasukinya.

Beberapa cendekiawan Kristen memelopori dan mengembangkan secara kreatif teori tentang ruang hiper. Georg Bernhard Riemann, seorang matematikawan dan putera seorang pendeta Protestan aliran Lutheran dari Jerman, memelopori teori tentang ruang hiper. Edwin A. Abbot, seorang pendeta Kristen asal Inggris merangkap Direktur Sekolah Kota London, mempopulerkan ruang hiper melalui novelnya yang terkenal tentang penduduk dwidimensional dari Tanahdatar berjudul Flatland: A Romance of Many Dimensions by a Square. Lewis Caroll, penulis dongeng terkenal Alice’s Adventures in Wonderland, sebuah fantasi hiburan bagi Alice Liddell, puteri kedua seorang sarjana sastra klasik bernama Henry George Liddell, Ketua Gereja Kristus di Inggris, memampukan Alice memasuki ruang hiper untuk bertualang di tanah ajaib.

Saya akan membahas ruang hiper lebih jauh. Ia akan saya soroti dari dua sudut-pandang.

Sudut-pandang pertama adalah ilmu fisika teoritis modern, ilmu fisika abad ke-20 dan sesudahnya. Rujukan utama rangkaian tulisan ini adalah salah satu buku paling laris karya Dr. Michio Kaku, Hyperpsace A Scientific Odyssey through Parallel Universes, Time Warps and the 10th Dimension (New York: Oxford University Press, 1994). Kaku adalah seorang pakar ilmu fisika teoritis berdarah Jepang tapi berkebangsaan Amerika Serikat. Dia adalah profesor Ilmu Fisika Teoritis pada City College dari City University of New York. Dia tamatan Universitas Harvard dan memperoleh Ph.D. dari Universitas Berkeley. Dia sudah menjadi profesor ilmu fisika selama 25 tahun dan menulis 9 buku, salah satu di antaranya menjadi acuan utama tulisan ini. Rujukan-rujukan tambahan akan melengkapi referensi utama ini. Semua data yang dipakai untuk menyusun tulisan ini sampai dengan tahun 2008.

Sudut-pandang kedua adalah pandangan alkitabiah. Apakah Alkitab memang berbicara – entah secara tersurat atau tersirat – tentang ruang hiper? Kalau memang ada, apa maksud Alkitab menyebut ruang hiper itu? Lalu kalau kejadian-kejadian ajaib tadi berasal dari ruang hiper, apa makna ruang hiper bagi orang percaya?

Alasan untuk membahas ruang hiper sudah jelas. Seperti yang sudah ditulis, para fisikawan dan matematikawan menyadari bahwa teori tentang ruang hiper mungkin adalah kunci untuk memahami alam semesta dan sejarah kelahirannya.

Lalu, apa alasan saya untuk menyoroti teori tentang ruang hiper dari perspektif alkitabiah? Untuk berbagai alasan.

Salah satu adalah pemanfaatan kebenaran ilmiah untuk memperkuat kebenaran alkitabiah. Dalam kaitan ini, kearifan ilmiah pun bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kearifan alkitabiah. Pemanfaatan ini ada dasarnya di Alkitab. Alkitab menyaksikan bahwa Yesus adalah Sumber kearifan ilmiah dan alkitabiah; selain itu, Dia adalah Logos atau Wacana, Firman Allah, yang adalah Kebenaran, yang tidak bisa diselami seluruhnya oleh kebenaran ilmiah yang terbatas. Dua sumber informasi yang berbeda, sains dan Alkitab, saling melengkapi untuk memperkaya dan memperkuat iman orang Kristen.

Alasan lainnya adalah manfaat-manfaat praktis dari pengetahuan ilmiah bagi orang percaya. Baik pendeta maupun anggota jemaat bisa memakai kebenaran ilmiah untuk membela imannya terhadap serangan lawannya yang mengandalkan sains dan logika sains. Selain itu, para pendeta bisa memanfaatkan kebenaran ilmiah yang mereka sudah pelajari untuk menyampaikan khotbahnya pada kelompok Kristen profesional yang makin bertambah di Indonesia dan di luar negeri. Mereka yang sangat terlatih dalam berpikir ilmiah dan tidak mudah digugah oleh mode khotbah tradisional selama ribuan tahun – penyiaran kebenaran dan kearifan alkitabiah dari sisi rohaninya saja – diharapkan bisa digugah atau “dimenangkan” bagi Kristus melalui kebenaran dan kearifan ilmiah. Singkat kata, teologia Kristen dikontekstualisasi, disesuaikan dengan tuntutan zaman.

Kontekstualisasi ini tentu tidak mengabaikan sifat sementara dari kebenaran ilmiah. Ini mencakup sifat sementara dari kebenaran teori tentang ruang hiper.

Meskipun bisa berubah-ubah, kebenaran ilmiah bersifat dinamis, inovatif. Ini mencakup kebenaran yang diperbaharui dari teori tentang rung hiper.Teori ini diperkirakan akan mengalami penajaman, revisi, perubahan, dan dinamika lain di masa depan.

Entah akan mengalami perubahan atau entah tidak, teori ini tidak akan membelokkan Firman Allah. Firman itu tetap benar dan akan menjadi tolok ukur yang tetap dari perubahan apa pun yang dialami teori tentang ruang hiper.

Karena tulisan ini melibatkan ilmu fisika modern, Anda akan mudah memahami tulisan ini kalau Anda memenuhi beberapa syarat fundamental. Pertama, Anda punya sekurang-kurangnya pemahaman mendasar tentang ilmu fisika modern, khususnya mengenai ruang dan waktu. Kedua, Anda diharapkan punya penguasaan yang sekurang-kurangnya mendasar tentang ilmu matematika modern, khususnya, geometri elementer.

Selebihnya, saya akan berusaha mempermudah penjelasanku sedemikian rupa sehingga Anda bisa memahami tulisan ini dengan baik. Dengan demikian, saya berharap Anda akan makin memahami apa itu ruang hiper, menurut ilmu fisika teoritis modern dan Alkitab.

Bekasi, Jawa Barat (Indonesia), 8 Oktober 2008 (© 2008)

0 komentar: