CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

14 April 2009

21. Bisakah Kita Muncul dan Hilang Sesuka Hati?

star trek enterprise

Pesawat ruang angkasa Star Trek Enterprise

Anda yang gemar menonton serial “Star Trek” tentu hafal nama Enterprise. Ini kapal ruang angkasa yang menjelajahi bintang-bintang. Tidak mudah bagi kapal itu untuk mendarat di sebuah planet supaya para awaknya bisa keluar. Untuk memecahkan masalah ini, kapal itu tetap berlabuh di ruang angkasa tapi memakai suatu teknologi bernama transporter untuk mengirimkan para awaknya ke planet itu. Caranya? Mereka “dipancarkan” dari Enterprise ke planet itu. Segera mereka lenyap dari kapal itu dan terbentuk kembali di planet itu! Dengan kata lain, transporter memungkinkan awak kapal itu mengalami dematerialisasi dan materialisasi.

star trek transporter

Star Trek Enterprise tengah bersiap memancarkan tiga orang awaknya dengan transporternya.

Bisakah manusia mengalami materialisasi dan dematerialisasi? Apakah pandangan Alkitab tentang masalah materialisasi dan dematerialisasi?

Kesulitan “Memancarkan” Manusia

Dari segi ilmu fisika modern, apakah transporter dalam film rekaan ilmiah yang disutradarai Gene Roddenberry itu bisa diwujudkan dalam kehidupan yang nyata oleh perkembangan iptek di masa depan? Sangat sulit, jawab Lawrence M. Krauss, penulis buku sangat laris, The Physics of Star Trek (New York: BasicBooks, 1995).

Lawrence adalah seorang profesor ilmu fisika dan profesor astronomi serta Ketua Jurusan Ilmu Fisika pada Universitas Case Western Reserve di AS. Selain menulis buku-buku, dia juga sudah menulis lebih dari pada 120 artikel ilmiah. Dia juga memberi kuliah secara luas kepada pendengar awam dan profesional serta sering muncul di radio dan televisi di AS.

Mengapa sangat sulit? Menurut Krauss, ada sangat banyak masalah praktis dan mendasar yang harus dipecahkan sebelum seseorang mampu dipancarkan oleh transporter dari satu tempat ke tempat lain. Masalah yang menantang itu mencakup seluruh segi ilmu fisika dan matematika, termasuk teori informasi, mekanika kuantum, teori Einstein tentang hubungan antara massa dan energi, ilmu fisika tentang partikel-partikel elementer, dan lain-lain.

Atom atau informasi yang ditranspor?

Pemancaran ini melibatkan perdebatan tentang dua masalah pokok. Yang dipancarkan itu atom-atom atau informasi dalam bentuk bit dari seseorang?

Dari segi ilmu fisika, seorang manusia dibentuk oleh suatu pola kombinasi yang rumit dari atom-atom. Berapa jumlah atom pada diri seseorang? Secara kasar, ada sekitar 1028 – atau 1 diikuti 28 nol – atom yang membentuk diri seseorang! Apakah mungkin memindahkan seseorang sebagai atom-atom dari satu tempat ke tempat lain?

Beberapa orang pakar media dijital menyiratkan bahwa cara ini kurang tepat. Atom-atom sendiri, menurut mereka bersifat sekunder; yang lebih penting adalah informasi dalam bentuk bit.

Apa itu bit? Bit adalah nama untuk sistem penyiaran informasi yang dipakai oleh komputer.

Untuk memahaminya, kita perlu perbandingan dengan sebuah buku perpustakaan. Satu buku ukuran saku rata-rata – yang berisi kertas-kertas – tersusun dari sekitar 1026 atom! Kalau cuma ada satu buku perpustakaan tentang suatu topik tertentu dan yang membutuhkannya banyak, maka buku ini tentu dipinjamkan oleh setiap orang secara bergilir. Ini berbeda dengan perpustakaan dijital. Sebuah perpustakaan dijital bisa menyimpan informasi yang sama dari buku perpustakaan tadi dalam bentuk bit. Suatu bit berbentuk angka 0 atau 1, yang digabungkan menjadi kelompok delapan yang disebut byte. Byte menandakan kata atau bilangan.

Informasi dalam bentuk byte lalu disimpan dalam inti memori magnetik dari komputer. Di dalam komputer itu, setiap bit disimpan sebagai kawasan yang termagnetisasi (1) atau tidak termagnetisasi (0). Sekarang sejumlah besar pengguna komputer bisa mengakses lokasi memori yang sama pada komputer pada waktu yang pada dasarnya sama.

Jadi, dalam sebuah perpustakaan dijital, setiap orang di mana pun tidak perlu membeli buku dijital itu. Dia bisa membaca satu buku tunggal dari satu sumber tunggal – komputer. Jelas dari kasus ini bahwa menyimpan informasi dalam bentuk bit lebih penting dari pada menguraikan atom-atom buku perpustakaan tadi kemudian membentuknya kembali sebagai buku bagi setiap pembaca.

Dalam kaitan dengan perdebatan tentang atom dan bit, bagaimana tentang masalah memancarkan orang? Mana yang Anda pindahkan: atomnya atau informasinya? Sepintas lalu, memindahkan seseorang sebagai informasi tampak lebih mudah. Maklum, informasi bisa melaju atau merambat pada kecepatan cahaya. Tapi ini akan sulit dilakukan kalau Anda memindahkan manusia sebagai informasi. Pertama, Anda harus menguraikan orang itu sebagai informasi dan ini tidak gampang. Kedua, Anda harus menggabungkannya kembali menjadi utuh sebagai materi karena orang dibentuk oleh atom-atom.

Tapi manusia tidak dibentuk hanya oleh informasi atau atom-atom. Dia juga punya ingatan, impian, jiwa, roh. Kalau seseorang dipindahkan melalui penguraian atom-atomnya, apakah ini berarti atom-atom dalam tubuhnya diciptakan kembali persis seperti keadaannya sebelum dia diuraikan? Kalau atom-atomnya dibentuk kembali, apakah dia akan sama seperti dirinya sebelum mengalami pemindahan itu, lengkap dengan ingatan, impian, jiwa, dan rohnya?

Masalah lain timbul juga kalau seseorang dipancarkan sebagai informasi. Pengiriman informasi dalam bentuk bit sudah dilakukan melalui Internet. Yang ditranspor adalah aliran data dari, misalnya, rencana yang rinci dari sebuah mobil bersama fotonya. Tapi kesulitan besar akan timbul kalau mobil sesungguhnya dikirim melalui Internet.

Meskipun demikian, timbul dua masalah besar kalau kita mentranspor informasi berbentuk bit. Pertama, masalah pembuangan atom-atom dari tubuh yang ditranspor; dan, kedua, masalah replikasi manusia.

Pertama, masalah pembuangan atom-atom dari tubuh yang ditranspor. Kalau tubuh itu ditranspor dalam bentuk informasi, maka atom-atom pada titik awal harus dibuang dan seperangkat atom yang baru harus dikumpulkan pada titik penampungan. Ini masalah yang sangat sulit. Untuk memecahkannya, Anda memutuskan untuk mengubah semua materi ini menjadi energi murni.

Berapa banyak energi yang dibutuhkan? Rumus E=mc2 dari Einstein memberi jalan ke luar. Anggap saja bahwa orang yang akan Anda kirimkan itu seorang dewasa berbobot 50 kilogram. Anda mengubah materi seberat ini menjadi energi. Berapa besar energi yang Anda butuhkan untuk menguraikan dia menjadi energi murni? Energi transformasi yang Anda butuhkan setara dengan lebih dari seribu bom hidrogen yang masing-masing berkekuatan satu megaton! Sulit membayangkan transformasi energi ini dengan cara yang ramah lingkungan.

Kedua, masalah replikasi manusia. Mereplikasi atau menyalin orang yang akan ditranspor dipandang jauh lebih mudah dari pada mentranspornya karena penghancuran orang asli itu tidak diperlukan. Akan tetapi, replikasi manusia akan menimbulkan kesulitan. Mereplikasi seseorang artinya mereplikasi ingatan dan kepribadiannya. Orang yang direplikasi tidak beda benar dengan program komputer, atau kertas kerja kasar dari sebuah buku yang disimpan pada disket. Kalau salah satu kertas kerja itu rusak atau terserang virus, Anda bisa saja menggantikannya dengan program pendukung.

Untuk mentranspor seseorang sebagai atom-atom, ada masalah lain yang harus dijelaskan lebih dahulu. Itulah masalah tentang definisi materi.

Definisi materi

Apa itu materi? Semua materi tersusun dari atom-atom, dan setiap atom terdiri dari inti yang sangat padat yang dikelilingi oleh awan elektron. Sebuah atom kebanyakan berisi ruang yang hampa.

Kalau atom kebanyakan berisi ruang yang hampa, bukankah materi yang satu melewati materi yang lain? Tidak. Yang membuat sebuah dinding kokoh bukanlah partikel-partikel subatomik melainkan medan listrik di antara partikel-partikel subatomik itu. Ini mengakibatkan tangan saya tidak bisa menembus meja kerja saya sekehendak hati ketika saya memukul meja itu. Pukulan tangan saya mengalami penolakan listrik yang dirasakan oleh elektron-elektron pada tanganku. Elektron-elektron di tanganku merasakan penolakan ini karena ada juga elektron-elektron dalam atom-atom meja kerja saya. Jadi, pukulan tangan saya tidak bisa menembus meja kerja saya bukan karena kurangnya ruang yang tersedia bagi elektron-elektron untuk lewat melainkan karena penolakan oleh medan listrik dalam meja kerja itu.

Medan-medan listrik ini tidak hanya membuat materi menjadi kongkrit. Dengan kata lain, medan-medan listrik ini tidak hanya menghentikan benda yang satu melewati benda yang lain. Medan-medan ini juga menahan materi sehingga menjadi utuh.

Kalau begitu, apa yang bisa dibuat supaya benda yang satu bisa melewati benda yang lain? Ubahlah medan listrik dengan mengatasi kekuatan penyatuan dari forsa listrik.

Akan tetapi, mengatasi forsa listrik ini membutuhkan energi. Secara singkat, haruslah terjadi energi ikat atau tenaga ikat. Di dalam atom, tenaga ini mengikat proton dan neutron dalam suatu inti yang membentuk energi yang jutaan kali lebih kuat dari pada energi ikat atom. Energi yang hebat ini bisa dilepaskan melalui reaktor nuklir atau senjata nuklir.

Dibanding dengan ikatan proton dan neutron, energi ikat antara partikel-partikel elementer bernama kuark-kuark jauh lebih kuat. Menurut perhitungan, dibutuhkan jumlah energi yang tak terbatas untuk memisahkan kuark-kuark yang membentuk setiap proton atau neutron dalam atom.

Apakah energi ikat antara kuark-kuark bisa dilepaskan juga? Bisa. Untuk melepaskan ikatannya, Anda perlu mendidihkan inti atom sampai dengan sekitar 1.000 miliar derajat! Ini kira-kira sejuta kali lebih panas dari pada suhu pada inti Matahari! Sesudah energi kuark-kuark dilepaskan pada suhu ini, materi tiba-tiba kehilangan hampir semua massanya. Materi lalu berubah menjadi radiasi; dengan kata lain, materi mengalami dematerialisasi.

Jadi, untuk mengatasi masalah energi ikat atau tenaga ikat dari materi pada tingkatnya yang paling mendasar, Anda harus mendidihkannya sampai mencapai suhu 1.000 miliar derajat. Dalam kesatuan energi, ini berarti Anda harus menyediakan sekitar 10 persen massa rihat – massa yang tidak bergerak – dari proton dan neutron dalam bentuk panas. Karena itu, untuk mendidihkan suatu contoh sebesar seorang manusia sampai mencapai tahap ini, Anda membutuhkan sekitar 10 persen energi itu untuk menghancurkan bahan itu. Energi sebesar 10 persen ini setara dengan seratus bom hidrogen yang masing-masing berkekuatan 1 megaton!

Kesimpulan

Pendek kata, tidak mudah memindahkan seseorang dari satu tempat ke tempat lain dengan “memancarkannya”, entah sebagai atom-atom atau sebagai informasi berbentuk bit. Menurut Lawrence M. Krauss, upaya ini melibatkan masalah mekanika kuantum, ilmu fisika partikel, ilmu komputer, hubungan massa-energi dari Einstein, dan bahkan adanya jiwa manusia. Tentu kesimpulannya berdasarkan pengetahuan terkini yang dia peroleh sampai dengan saat dia menerbitkan bukunya pada tahun 1995, khususnya dalam ilmu fisika modern.

Muncul-Hilangnya Yesus Sulit Dijelaskan

Dari kesimpulan Krauss, kita bisa memastikan bahwa cara Yesus muncul dan hilang sesudah kebangkitan-Nya sulit dijelaskan melalui teknologi pemancaran. Alkitab bercerita bahwa Yesus hadir dalam ruang tertutup dan lenyap dari ruang itu tanpa proses fisikal apa pun yang dijelaskan Krauss tadi. Tidak ada teknologi yang “memancarkan” Yesus sebagai hasil uraian atom-atom-Nya, sebagai informasi berbentuk bit, atau sebagai energi murni dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, tidak ada laporan Perjanjian Baru tentang pelepasan energi yang sangat dahsyat yang menimbulkan dentuman yang dahsyat ketika Dia muncul dan hilang sesuai kehendak-Nya. Jadi “materialisasi” dan “dematerialisasi” Yesus tanpa dentuman dan radiasi energi thermal yang mematikan; kedua proses ini - sulit dijelaskan - terjadi atas kehendak-Nya sendiri karena Dia Pencipta dan Penguasa materi.

Raibnya Orang Kristen di Angkasa Karena Pemancaran?

Paulus menyibak cara orang-orang Kristen yang sudah mati dan yang masih hidup diangkat Tuhan secara ajaib ke angkasa. Dalam 1 Tesalonika 4:16-17, dia menulis: “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”

rapture3

Suatu lukisan tentang terangkatnya orang-orang percaya ke angkasa.

Suatu waktu di masa depan, orang-orang Kristen yang mati dan hidup akan diangkat hidup-hidup untuk menyambut Tuhan di angkasa ketika Dia datang kembali. Akan tetapi, penjelasan Paulus tentang bagaimana mereka mengalami pengangkatan itu begitu singkat dan umum sehingga kita sulit menentukan apakah cara pengangkatan ini berkat pemanfaatan teknologi pemancaran atau tidak.

rapture2

Lukisan lain tentang orang-orang percaya yang terangkat ke awan-awan; yang belum atau tidak terangkat berdiri menyaksikan peristiwa ajaib itu.

Dia mulai dengan menjelaskan secara sangat ringkas dan umum beberapa tahap atau prosedur pengangkatan itu. Tahap-tahap apakah itu?

Pertama, pengangkatan didahului dengan pemberian tanda yang bisa didengar setiap orang Kristen yang akan diangkat. Penghulu malaikat berseru dan sangkala Allah berbunyi. Apakah kedua sumber bunyi sebagai tanda tadi memang akan terdengar persis seperti yang ditulis Paulus? Ataukah kedua sumber bunyi itu adalah analogi tentang adanya suatu energi yang bisa didengar yang menghasilkan transportasi orang-orang percaya itu ke angkasa? Kita sulit memastikan energi bunyi apakah yang menandakan awal pengangkatan orang-orang Kristen itu. Dengan demikian, kita pun sulit memperkirakan bahwa pengangkatan itu hasil pemancaran besar-besaran umat percaya ke angkasa untuk menyongsong Tuhan.

Kedua, ketika tanda tadi dibunyikan, “Tuhan sendiri akan turun dari sorga.” Caranya Dia turun: langsung atau dengan memakai kendaraan sorgawi? Paulus tidak menjawab pertanyaan ini kecuali dengan menyiratkan bahwa Tuhan akan berada hanya di angkasa, jadi tidak akan ada di permukaan Bumi. Entah secara langsung entah tidak, turunnya Tuhan dari sorga akan diketahui melalui kedua tanda bunyi tadi.

Ketiga, apakah sorga suatu dimensi atau keberadaan yang lain – semacam alam semesta paralel? Kalau sorga memang realitas lain, apakah turunnya Tuhan dari sorga berarti Dia menembus dinding dimensional alam semesta kita melalui kedua tanda bunyi itu supaya kita mampu melihat-Nya? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan diberikan ketika kita membicarakan masalah sorga secara khusus.

Keempat, apakah turunnya Tuhan dari sorga akan tampak di seluruh dunia? Kalau memang demikian, bagaimanakah Dia akan tampak: melalui televisi di dunia atau semacam televisi angkasa? Paulus tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Entah dengan satu dan lain cara, Tuhan akan menampakkan diri-Nya pada umat manusia, khususnya umat percaya yang akan diangkat-Nya ke angkasa.

Kelima, baik mereka yang mati dalam Kristus dan akan dibangkitkan maupun orang Kristen yang hidup akan diangkat bersama-sama ke angkasa. Untuk apa? Untuk “menyongsong Tuhan di angkasa” supaya “kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan". Dia menyiratkan bahwa orang Kristen akan mengalami transformasi dari dunia caturdimensional ke dimensi lebih “tinggi,” yaitu kekekalan bersama-sama dengan Tuhan di sorga.

Keenam, Paulus secara singkat menjelaskan cara orang Kristen yang mati lalu dibangkitkan dan orang Kristen yang hidup menyongsong Tuhan di angkasa. Mereka semua akan diangkat bersama-sama “dalam awan". Apakah yang dimaksud dengan frasa ini? Kita tidak tahu maknanya karena Paulus tidak memperjelasnya. Yang jelas terjadi suatu proses transformasi misterius dari dunia caturdimensional ke dalam dimensi lain di angkasa sebelum orang Kristen diangkat masuk sorga, berada bersama-sama dengan Tuhan dalam kekekalan. Dengan demikian, kita tidak bisa menetapkan apakah proses transformasi ini hasil pemancaran orang Kristen, entah sebagai atom-atom, informasi, atau energi murni.

Apokalipse Berarti “Menerobos” atau Menyingkapkan Yohanes, salah seorang rasul Yesus, menulis Kitab Wahyu di pulau Patmos, sebuah pulau di lepas pantai Turki masa kini. Kata “wahyu” berasal dari kata Yunani kuno Apocalypse. Kata ini berarti “menerobos” atau menyingkapkan. Yohanes diizinkan Yesus untuk “menerobos” dinding dimensi manusia untuk menyingkapkan rahasia-rahasia sorgawi yang akan terwujud di masa depan bagi kita.

Langit yang baru dan bumi yang baru

Dalam suatu rangkaian penglihatannya yang luar biasa, Yohanes memerikan langit yang baru, bumi yang baru, dan Yerusalem Baru yang akan datang. “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya” (Wahyu 21:1-2).

Penglihatan Yohanes bisa kita bagi dalam dua pokok. Pertama-tama, dia melihat langit yang baru dan bumi yang baru. Kemudian, dia melihat Yerusalem yang baru.

new jerusalem

Yerusalem yang baru, menurut suatu lukisan.

Dalam Prophecies of Heaven The Last Frontier (New York: Bantam Books, 1990), Grant R. Jeffrey menjelaskan langit yang baru, bumi yang baru, dan Yerusalem yang baru. Menurutnya, langit atau sorga adalah tempat kediaman Allah dan sejumlah besar malaikat. Kota Yerusalem yang baru kini berlokasi di sorga. Di masa depan, Yerusalem yang baru akan turun ke bumi yang baru tempat ia akan berada di antara banyak kota besar yang baru di bumi yang baru. Akan tetapi, Yerusalem yang baru berbeda dengan kota-kota besar baru lainnya. Yerusalem yang baru akan menjadi suatu tempat yang khusus: tempat kediaman Mempelai Kristus – Kristus dan jemaat milik-Nya. Sebelum Yerusalem yang baru turun dari langit, baik langit maupun bumi masa kini sudah dimurnikan – melalui api – dari dosa-dosa. Dengan kata lain, dosa tidak akan ada dalam langit yang baru dan bumi yang baru atau Yerusalem yang baru karena ketiga tempat ini kekal.

Penjelasan Jeffrey menunjukkan bahwa langit yang baru, bumi yang baru, dan Yerusalem yang baru memiliki dimensi-dimensi yang baru. Sorga tentu punya dimensi tersendiri, tapi Yerusalem yang baru akan berada dalam dimensi ruang-waktu yang dibaharui di Bumi. Jadi, sorga sebagai dimensi yang lebih “tinggi” mewariskan Yerusalem yang baru kepada bumi yang baru, suatu tempat caturdimensional.

Di manakah persisnya lokasi sorga?

Alkitab tidak menyingkapkan lokasi tepat dari sorga. “Banyak orang percaya ia pasti berada dalam dimensi lain,” kata Jeffrey. “Akan tetapi, Alkitab selalu memerikan lokasi sorga sebagai berada ‘di atas’ dan ‘di utara’.” (Billy Graham, penginjil kenamaan asal AS itu, menambahkan bahwa kompas pada kapal laut atau pesawat terbang, misalnya, selalu menunjuk ke utara – mungkinkah itu lokasi sorga?) Beberapa orang ahli astronomi yang adalah juga pemeluk Kristen percaya bahwa sorga boleh jadi berada “dalam dimensi kita yang jaraknya bertahun-tahun cahaya jauhnya dari Bumi kita dalam suatu arah bagian utara,” Jeffrey menjelaskan.

heaven gates

Gerbang-gerbang menuju sorga, menurut bayangan seorang pelukis.

Lanjutan penjelasan Grant R. Jeffrey belum mampu mendefinisikan ciri-ciri sorga, ditinjau dari teori tentang ruang hiper. Lokasi itu mungkin memiliki dimensi yang lebih “tinggi” atau dimensi ruang-waktu kita yang sudah diperbaharui.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

menghilang dan berpindah dari tempat satu ketempat lain sudah dari jaman dulu kala bisa di lakukan oleh nenek moyang kita....????
percayakah anda....? di lihat dari dimensi lain ada setitik percaya dan tidak,karena secara logika tidak bisa di terangkan.
nah...menurut ilmu fisika jelas saat ini belum mampu melakukannya.....! tapi bukan berarti tidak mungkin bisa...?
tahun 80-an memori sebuah hardisk hanya 5mega bite dengan kecepatan 32 kb. saat itu...! itulah komputer paling canggih,kita kan sangat heran dan takjub begitu mendengar ada komputer dengan memory 5gb dengan kecepatan 64 mb. itu adalah contoh perkembangan teknologi dalam waktu singkat karena sesuatu itu memungkinkan untuk di buat. untuk masalah yang di atas tadi butuh peralatan super canggih yang tak terbayangkan bahwa manusia bisa membuatnya,...apa mungkin....?
segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika adalah sesuatu yang serba mungkin.... hanya waktu yang akan menjawabnya...!!!!